Kuta - Sebanyak 37 seniman tato profesional mengikuti kontes di kawasan Kuta, Denpasar, Bali, Ahad (22/8). Para seniman tersebut datang dari beberapa kota, seperti Bandung, Semarang, Surabaya, dan Malang. Dan pastinya melibatkan seniman tato lokal di Bali.
Kontes tersebut dibagi dalam dua kategori, yakni gambar tato black and grey dan tato berwarna. Tato yang mesti dibuat adalah fantasi. Aturan yang diberlakukan, selama empat jam membuat tato di tubuh para model yang merupakan warga lokal atau turis mancanegara.
Dari semua peserta kontes, panitia akan memilih empat juara untuk dua kategori lomba. Empat juara tadi kemudian dipilih sebagai peserta terbaik berdasarkan pilihan penonton. Kriteria penilaiannya, yaitu pada ide gambar, kerapian, dan ketepatan waktu pembuatan.
"Kkontes ini tak hanya sebagai ajang adu kreativitas<"kata Bagus Ferry, panitia kontes. "Dengan kontes ini, kami mencoba mempopulerkan tato sebagai suatu bentuk seni," ujarnya. Para seniman berharap, stigma negatif tato bisa perlahan memudar. (sumber)
Kontes tersebut dibagi dalam dua kategori, yakni gambar tato black and grey dan tato berwarna. Tato yang mesti dibuat adalah fantasi. Aturan yang diberlakukan, selama empat jam membuat tato di tubuh para model yang merupakan warga lokal atau turis mancanegara.
Dari semua peserta kontes, panitia akan memilih empat juara untuk dua kategori lomba. Empat juara tadi kemudian dipilih sebagai peserta terbaik berdasarkan pilihan penonton. Kriteria penilaiannya, yaitu pada ide gambar, kerapian, dan ketepatan waktu pembuatan.
"Kkontes ini tak hanya sebagai ajang adu kreativitas<"kata Bagus Ferry, panitia kontes. "Dengan kontes ini, kami mencoba mempopulerkan tato sebagai suatu bentuk seni," ujarnya. Para seniman berharap, stigma negatif tato bisa perlahan memudar. (sumber)
Tidak ada komentar: