Dalam daftar film sukses akhir pekan di bioskop-bioskop AS, USA Box Office Summary, Eat, Pray, Love menduduki posisi ke dua, di bawah The Expendables (Sylvester Stallone Cs), dengan perolehan USD 23,1
Juta.
Seiring dengan demam Eat Pray, love, kini laris pula bermacam produk yang menyertainya. Selain paket pariwisata ke Bali, tentunya. Pesan spiritual film ini telah menjelma menjadi kampanye pemasaran besar-besaran, tulis VoAnews.com dalam laporannya, beberapa hari terakhir.
Selain mengambil lokasi Bali, Indonesia, Eat, Pray, Love, suting di Istana Pataudi Haryana ( India), Roma, Lazio, (Italia), serta Brooklyn dan New York City (AS).
Kini ada lebih dari 400 produk yang diberi merek ‘Eat, Pray, Love,’ mulai dari mesin pembuat kopi, hingga perhiasan. Semua bisa dibeli di toko atau melalui shopping channel di televisi.
Julia Roberts, aktris Hollywood pertama yang menembus honor USD 20 juta (180 miliar) per film ini, segera memnghipnotis jutaan penggemarnya di film ini, dan mendorong mereka untuk melakukan perjalanan wisata spiritual ke Pulau Dewata.
Akan halnya merebaknya bisnis marchendise atawa pernak-pernik film, tak sedikit penggemar yang protes, karena merasa kisah inspiratif ini seolah tak lebih dari sekedar ajang berjualan.
Tapi, sang pengarang buku memoir yang mengilhami film ini, Elizabeth Gilbert, membela keberadaan berbagai pernak-pernik Eat, Pray, Love. Kata Gilbert, “Kebanyakan orang tak bisa keliling dunia selama setahun. Mungkin dengan membeli lilin, mereka bisa merasa dekat dengan kisah ini.”
Bagi Indonesia, komersialisasi film ini membawa dampak positif, berupa meningkatnya minat warga Amerika atas produk dan juga perjalanan wisata ke Indonesia, kata VoAnews.com.
Tidak ada komentar: