Slider[Style1]

Style2

Style3[OneLeft]

Style3[OneRight]

Style4

Style5



Bali - Meledaknya film Eat, Pray, Love. – film romantis spiritual yang mengambil lokasi di Italia, India dan Bali – di bioskop-bioskop Amerika hari-hari ini, serta merta melambungkan harapan bagi Indonesia, khususnya di sektor pariwisata .

Dalam daftar film sukses akhir pekan di bioskop-bioskop AS, USA Box Office Summary, Eat, Pray, Love menduduki posisi ke dua, di bawah The Expendables (Sylvester Stallone Cs), dengan perolehan USD 23,1
Juta.

Seiring dengan demam Eat Pray, love, kini laris pula bermacam produk yang menyertainya. Selain paket pariwisata ke Bali, tentunya. Pesan spiritual film ini telah menjelma menjadi kampanye pemasaran besar-besaran, tulis VoAnews.com dalam laporannya, beberapa hari terakhir.

Selain mengambil lokasi Bali, Indonesia, Eat, Pray, Love, suting di Istana Pataudi Haryana ( India), Roma, Lazio, (Italia), serta Brooklyn dan New York City (AS).

Kini ada lebih dari 400 produk yang diberi merek ‘Eat, Pray, Love,’ mulai dari mesin pembuat kopi, hingga perhiasan. Semua bisa dibeli di toko atau melalui shopping channel di televisi.

Julia Roberts, aktris Hollywood pertama yang menembus honor USD 20 juta (180 miliar) per film ini, segera memnghipnotis jutaan penggemarnya di film ini, dan mendorong mereka untuk melakukan perjalanan wisata spiritual ke Pulau Dewata.

Akan halnya merebaknya bisnis marchendise atawa pernak-pernik film, tak sedikit penggemar yang protes, karena merasa kisah inspiratif ini seolah tak lebih dari sekedar ajang berjualan.

Tapi, sang pengarang buku memoir yang mengilhami film ini, Elizabeth Gilbert, membela keberadaan berbagai pernak-pernik Eat, Pray, Love. Kata Gilbert, “Kebanyakan orang tak bisa keliling dunia selama setahun. Mungkin dengan membeli lilin, mereka bisa merasa dekat dengan kisah ini.”

Bagi Indonesia, komersialisasi film ini membawa dampak positif, berupa meningkatnya minat warga Amerika atas produk dan juga perjalanan wisata ke Indonesia, kata VoAnews.com.

Pengamat wisata Amerika memproyeksi Bali akan mengalami lonjakan pengunjung akibat film Eat, Pray, Love. Berbagai hotel dan pelaku industri wisata di Bali telah membuat beragam paket wisata spiritual untuk memanfaatkan momentum ini. (sumber)

KORAN PANTURA ONLINE

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar:

Post a Comment


Top