Pecalang Amankan Hari Raya Nyepi 2015 |
Denpasar - Kepolisian Daerah Bali menyatakan bahwa secara umum situasi di Pulau
Dewata selama rangkaian Hari Raya Nyepi Tahun Baru Caka 1937 berlangsung
aman dan tidak ada gangguan keamanan yang menonjol.
"Kegiatan pengamanan selama Pengerupukan dan Nyepi tidak terjadi
kasus yang menonjol," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Bali
Komisaris Besar Hery Wiyanto di Denpasar, Ahad.
Meski demikian, lanjut Hery, gesekan antarpemuda antarbanjar (dusun)
sempat terjadi pada saat Pengerupukan atau sehari menjelang Hari Raya
Nyepi, yang biasanya diwarnai arak-arakan "ogoh-ogoh" atau patung
raksasa yang berwajah menyeramkan.
"Namun hal itu bisa diselesaikan secara musyawarah sehingga tidak berlanjut," ucapnya.
Sebelumnya menjelang pelaksanaan Nyepi yakni pada saat Pengerupukan,
Kepala Polda Bali Inspektur Jenderal Ronny Frengky Sompie secara
langsung memantau keamanan di dua wilayah hukum yakni di Denpasar dan
Kabupaten Badung.
Mantan Kepala Divisi Humas Mabes Polri itu mengontrol pengamanan
pawai "ogoh-ogoh" atau patung raksasa sehari menjelang Hari Raya Nyepi
Tahun Baru Caka 1937 yang jatuh pada Sabtu, 21 Maret 2015.
Pihak kepolisian, kata dia, berkoordinasi dengan petugas keamanan
adat khas Pulau Dewata atau pecalang untuk memastikan keamanan rangkaian
Hari Raya Nyepi.
Hari Raya Nyepi merupakan hari suci umat Hindu yang berlangsung
selama 24 jam dengan empat pantangan atau catur brata penyepian yakni
Amati Karya atau tidak boleh bekerja, Amati Geni atau tidak boleh
menghidupkan api atau lampu, Amati Lelanguan atau tidak boleh
bersenang-senang dan Amati Leluangaan atau tidak boleh bepergian.
Penulis: Hazliansyah
Sumber: Republika
Tidak ada komentar: