Denpasar - Sebanyak 1.017 personel dari Polda Bali dan Polresta Denpasar diturunkan
untuk melakukan pengamanan terhadap pelantikan Gubernur Bali dan Wakil
Gubernur Bali terpilih periode 2013-2018, Made Mangku Pastika-Ketut
Sudikerta.
Kabid Humas Polda Bali Kombes Hariadi mengatakan, sebenarnya kekuatan personel yang diturunkan sebanyak 2/3 dari jumlah kekuatan yang ada di Polda Bali. "Sebenarnya itu merupakan bagian dari Operasi Mantapraja yang bertujuan untuk mengamankan seluruh proses dan tahapan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Bali. Pelantikan itu merupakan bagian dari tahapan yang ada sehingga seluruh kekuatan dikerahkan termasuk melibatkan pasukan TNI, Satpol PP dan kesatuan lainnyan," ujarnya di Denpasar, Rabu (28/8).
Menurutnya, pengamanan dilakukan sesuai prosedur yang ada. Polri akan mengamankan dalam radius tertentu dari tempat pelantikan. Bahkan, beberapa ruas jalan yang dari dan menuju ke arah Kantor DPRD Bali dalam beberapa jam akan ditutup sementara dan akan dibuka usai pelantikan.
Seluruh pasukan akan ditempatkan sesuai pos dan tugasnya masing-masing. Bukan itu saja, pihak Polda Bali juga menyiapkan penembak jitu (sniper) guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan selama berlangsungnya seremoni pelantikan.
DPRD Bali meminta Polda Bali untuk mengoperasikan dua unit metal detektor di pintu masuk Gedung DPRD Bali. ”Khusus soal metal detector, memang kami yang meminta agar dioperasikan. Ini penting selain untuk kebutuhan pengamanan dalam pelantikan dan menunjukkan kepada masyarakat bahwa Polda Bali sudah memiliki alat pendeteksi canggih tersebut,” kata Ketua Komisi I DPRD Bali Made Arjaya.
Sekretaris Dewan (Sekwan) Bali Putu Pande Malihana menyebut acara pelantikan itu akan dihadiri sekitar 600 undangan. “Kami menyebar sekitar 600 undangan,” ucap dia. (Arnoldus Dhae/Metro))
Kabid Humas Polda Bali Kombes Hariadi mengatakan, sebenarnya kekuatan personel yang diturunkan sebanyak 2/3 dari jumlah kekuatan yang ada di Polda Bali. "Sebenarnya itu merupakan bagian dari Operasi Mantapraja yang bertujuan untuk mengamankan seluruh proses dan tahapan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Bali. Pelantikan itu merupakan bagian dari tahapan yang ada sehingga seluruh kekuatan dikerahkan termasuk melibatkan pasukan TNI, Satpol PP dan kesatuan lainnyan," ujarnya di Denpasar, Rabu (28/8).
Menurutnya, pengamanan dilakukan sesuai prosedur yang ada. Polri akan mengamankan dalam radius tertentu dari tempat pelantikan. Bahkan, beberapa ruas jalan yang dari dan menuju ke arah Kantor DPRD Bali dalam beberapa jam akan ditutup sementara dan akan dibuka usai pelantikan.
Seluruh pasukan akan ditempatkan sesuai pos dan tugasnya masing-masing. Bukan itu saja, pihak Polda Bali juga menyiapkan penembak jitu (sniper) guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan selama berlangsungnya seremoni pelantikan.
DPRD Bali meminta Polda Bali untuk mengoperasikan dua unit metal detektor di pintu masuk Gedung DPRD Bali. ”Khusus soal metal detector, memang kami yang meminta agar dioperasikan. Ini penting selain untuk kebutuhan pengamanan dalam pelantikan dan menunjukkan kepada masyarakat bahwa Polda Bali sudah memiliki alat pendeteksi canggih tersebut,” kata Ketua Komisi I DPRD Bali Made Arjaya.
Sekretaris Dewan (Sekwan) Bali Putu Pande Malihana menyebut acara pelantikan itu akan dihadiri sekitar 600 undangan. “Kami menyebar sekitar 600 undangan,” ucap dia. (Arnoldus Dhae/Metro))
Tidak ada komentar: